ada kadal. warna-warni. ungu, biru, hijau, magenta, violet, burgundi, maron. merayap-rayap di lantai showroommu. kau tertawa jenaka. lihat tingkah mereka. kau tertawa.lalu tersedak saat lihat kadal-kadal itu menjelma para lelaki. bermuka mesum dan nakal. bermata masam. tiba-tiba kau ingin menangkap mereka. menjadi koleksi. sebab, kau memang seorang kolektor. kau membayangkan dirimu mengoleksi para dinosaurus. reptil-reptil tua yang tak cuma bisa merayap. dan kau memang suka reptil. apalagi kau yakin, kadal tidak berbisa. tapi kau tak tahu, liur kadal itu menjijikkan. lalu perutmu mual. tak mau makan. kau kurus kering. kau ambil formalin. kau mengawetkan kadal-kadal itu. lalu kau bawa ke showroommu. bule-bule yang datang itu terpesona. eksotis, kata mereka. ini reptilia purbani, kata mereka. kau bilang, satu kadal seribu lima ratus euro. kau tertawa membayangkan lembaran devisa. dan bule-bule itu tak pernah tahu: kadal-kadal itu jelmaan lelaki nakal dan mesum. tapi kau pun tak tahu. sepulang bule-bule itu ke rumah mereka, keluarganya tak lagi mengenal mereka. keluarga mereka hanya melihat kadal berkulit albino.
* Pindahan dari bungadara.blogspot.com
16 Juli 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar